Sunday, 8 September 2013

GURU MATEMATIKA SMP N 19 PURWOREJO JAWA TENGAH DAN PENJUAL BAKSO KELILING DARI DESA KE DESA DI JOGONEGORO, MERTOYUDAN, MAGELANG JAWA TENGAH



Seorang guru harus bisa membawa murid menikmati pembelajaran matematika seperti saat siswa menyantap bakso enak, lezat, menyenangkan dan mengesankan. Berikut saat siswa menikmati pembelajaran matematika kontekstual dengan kompetensi dasar  TABUNG dan Unsur-unsurnya dan dilakukan baik dalam kelas maupun di luar kelas dengan berdiskusi secara berkelompok. Pembelajaran ini mempunyai tujuan agar target materi tercapai tetapi siswa senang di antaranya tercapainya nilai tinggi dan mempunyai sikap santun.

Mengukur tinggi tabung, diameter tabung untuk selanjutnya mereka menghitung luas tabung.
  ********
******
****
**
*

Mengukur  keliling pohon kemudian siswa menentukan diameter pohon.
               
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfPGb9tavCkMAakaGkZOy44hClQiFoFaoPcpEZPwZVwRdH8Dh9B3VOBn-xJ55Hed_O0vh1NTFUq9nrbNzpwIILXYpIzRYwYlhm89ePxURGMVxj5AWoHNHT4Pf8y1Lz607QOsI5vX4KmhN0/s1600/19769.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_zUUUWuCpNh3bw69FfyGYr-2j0ds4qFshpY961XtCLVah7j3xj2us9e47dl2iJyjd_VhueBOueQ-3ueMCl4-y_oefWUyKC7k6_po43zaKRVoD3Awhy2g2Bw40tt6YNV9Ub6OJ-BPf6f-v/s1600/smiley-27.gif
  

Saatnya berdiskusi tentang  tabung(menentukan tinggi, diameter, jari-jari, gelas dan tabung)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDUsoX6SdbMrc61D8-G-Ubmj-X4AawguqsIVQJvj4_tipoZpYdBt0_h-kFpMSeKcVrFwPU6wb0CrlF6hTYlaTVPeOc1xWJjXCHSmzO2jEEFgqQBivJ2JFucbG-lKiOpFMBSipIhAWgAC3/s1600/16.gif

Siswa mempresentasikan hasil diskusi  menghitung luas tabung.



Menghitung jari-jari roda mobil.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gifhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUK9EjCxRoMwHmUxxSi_-YXzbvEI64iTgMKUFimYf5jXZwjwAP5ItlSQ_zOGH5qGuORr0u_g0t-NqEZtxz_FBAS5ZFsCcILdT0lMadjiGJ8UUH9ojCRMmsXShyphenhyphenaL-cS-s6T01me2VP2RJY/s1600/bumi+ku.gif

Mengikuti kegiatan penyusunan pengembangan buku pembelajaran matematika bersama LPTK PRIORITAS USAID di Malang, Jawa Timur

Wednesday, 12 June 2013

MEMPERSIAPKAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA OLEH JULI EKO SARWONO

Dalam melaksanakan pembelajaran matematika untuk mencapai nilai maksimal diperlukan alat peraga. Pada saat membuat alat peraga matematika membutuhkan waktu dan perjuangan yang tinggi dan guru harus semangat, gigih untuk membuat alat peraga tersebut. Gambar disamping ini adalah gambaran kegiatan saya  sehari - hari membuat dan mempersiapkan alat peraga untuk mengajar besok pagi. Dalam membuat alat peraga saya sering menyempatkan diri membuat alat peraga matematika sampai larut malam, dan saya kerjakan setelah sepulang dari jualan bakso keliling.
Kebetulan saya sangat hobi membuat alat peraga matematika jadi rasanya tidak capek justru tambah senang dan mencintai profesi saya sebagai guru matematika terkadang saya harus mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk membeli bahan - bahan yang diperlukan walaupun banyak alat peraga yang saya buat dari barang bekas. Saya sangat senang sekali menjalani tugas ini apalagi keluarga sangat mendukung hobi saya membuat alat peraga matematika tekadang anak - anak saya ikut nimbrung dalam kegiatan pembuatan alat peraga.
Tujuan saya membuat alat peraga matematika adalah untuk membantu diri saya sendiri agar saya mudah menyampaikan materi pembelajaran matematika dan juga siswa supaya mudah menerima pembelajaran matematika yang saya sampaikan.selanjutnya mudah - mudahan dengan alat peraga konsep matematika benar - benar bisa dikuasai oleh siswa sehingga nilai maksimal matematika siswa dapat tercapai.Saya berharap siswa disamping nilainya mencapai maksimal tapi juga mereka menjadi hobi matematika dan sangat mencintai matematika.

 hasil karya siswa bisa dipamerkan pada saat pameran pembelajaran matematika di akhir semester. Untuk menyimpan karya siswa yang sangat banyak maka kami dengan seijin kepala sekoalah dan dinas pendidikan membuat laboratorium matematika dari gedung bekas perpustakaan sekaligus dapat melakukan pembelajaran matematika diruang laboratorium matematika. Manfaat laboratorium matematika adalah untuk menampung dan memajang karya siswa dan sekaligus sebagai ruang presentasi, diskusi, Interaksi siswa, Obserfasi penyelidikan matematika sekaligus sebagai moving kelas. Akhirnya dari tulisan ini mari bisa menggugah penerintah untuk menganggarkan dana pendidikan guna membuat laboratorium matematika di semua sekolah terutama SMP di seluruh indonesia.

Atau paling tidak bisa menggugah para guru matematika di indonesia untuk segera membuat laboratorium matematika walaupun dari barang bekas maupun gedung bekas.

PERTANYAAN SAYA :
" MENGAPA PEMERINTAH INDONESIA MEMBERIKAN BANTUAN GEDUNG LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA ), LAB BAHASA INDONESIA/INGGRIS DI HAMPIR SEMUA SEKOLAH SMP DI INDONESIA TETAPI MENGAPA LABORATORIUM MATEMATIKA TIDAK DI BUATKAN, ADA APA HAI KAMU PEMERINTAH DALAM HAL INI MENTERI PENDIDIKAN DARI DULU DAN SAMPAI SEKARANG TIDAK ADA LABORATORIUM MATEMATIKA DI INDONESIA, PAK MENTERI BUATKAN LABORATORIUM MATEMATIKA DI SEKOLAH SELURUH INDONESIA.....TERIMAKASIH PAK SEBELUMNYA SEMOGA BISA MENJADI AMAL BAPAK

Our offices

Blogger templates