Judul Praktik yang baik
|
Belajar matematika dengan bermain enggrang
|
Lokasi/Alamat pelaksanaan praktik yang baik
|
SMPN 19 Purworejo
Jln Magelang KM 12 Purworejo
|
Tingkat praktik yang baik
|
SMP/MTS
|
Lingkup Praktik yang baik
|
Lingkungan kelas
|
Masalah mengapa praktik yang baik ini di
anggap penting/latar belakang. Praktik ini di laksanakan untuk mengatasi
masalah apa?
|
Untuk menghilangkan kejenuhan belajar
matematika sangat di perlukan beberapa metode yang menyenangkan salah satunya
belajar sambil bermain enggrang`
|
Tujuan Praktik yang baik
|
Menciptakan situasi pembelajaran matematika
yang menyenangkan
|
Penjelasan: Strategi,
Proses/langkah
Kegiatan/sumber atau materi yang di butuhkan
|
Guru dan siswa menyiapkan enggrang
Guru membentuk siswa berkelompok, masing-masing
kelompok di sediakan sedikitnya tiga pasang enggrang
Guru menyiapkan soal yang di gantungkan pada
ranting dan dahan pepohonan ddi taman Matematika yang berada tidak jauh daru
kelas
Guru dan siswa memulai pembelajaran pada sesi
Evaluasi latihan soal selanjutnya siswa mengerjakan soal yang ada di pohon
secara berkelompok untuk di diskusikan
|
Hasil dan dampak praktik yang baik
|
Setelah pembelajaran matematika dengan
memakai metode enggrang yang sangat menyenangkan maka di peroleh kenaikan
nilai matematika siswa meningkat dan siswa mempunyai antusias yang tinggi
terhadap pelajaran matematika
|
Informasi penulis(pelaku) nama, alamat
Nomor HP, alamat e-mail
|
Juli Eko Sarwono (Bakul Bakso keliling dan
Guru SMPN 19 Purworejo), Alamat Jln. Magelang Km 12 Purworejo
|
BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN BERMAIN EGRANG DI TAMAN MATEMATIKA
Bukan rahasia lagi mata pelajaran matematika dianggap sulit oleh kebanyakan
siswa dan sebagian siswa menggap matematika adalah momok yang mengerikan yang
selalu menghantui pada pikiran siswa.Tak heran lagi pada saat jam pelajaran
matematika tiba mereka sudah gelisah,apa lagi guru yang mengampu berwajah
sangar seperti saya ,kebetulan tampang saya seram bertubuh gempal seperti
bodyguard di tambah lagi dengan kumis yang tebal dan ber aroma khas bakso.Tentu
saja hasil nilai siswa tidak bisa
maksimal.Hal tersebut juga saya lakukan di SMP N 19 purworejo,sejak pertama
kali bertugas tepatnya bulan maret 1989
sampai tahun 1996.,Setelah SMP N 19 Purworejo bermitra dengan DBE yang
di bimbing Mbk Laela sebagai kordinator kabupaten purworejo dan bapak Budi sebagai kordinator propinsi
jawa tengah dan di beri fasilitas dan dukungan kepala sekolah Bapak daryanto
MPd,kami dilatih bagaimana mengajar yang baik.Setelah mendapat pelatihan
tersebut maka kami berubah menjadi guru yang benar dan handal.,Kebiasan
mengajar dari guru yang aktif menjadi
siswa yang aktif.Pembelajaran di dalam kelas menjadi kadang di luar kelas.Siswa
pun berkarya hasil karyanya di tempel di papan pajang,madding, laboratorium dan
taman matematika
Berubah ,benar-benar berubah bagaimana tidak
guru dan siswa diberi kebebasan berkreasi dan inoasi..Belajar Matematika dengan
bermain egrang adalah salah satu metoda pembelajaran matematika yang kami lakukan di SMP Negeri 19
Purworejo..Ceritanya begini”;Pada sesi siswa mengerjakan latiahan soal kami
besama siswa sepakat melakukan pembelajjaran di taman matematika atau di luar
kelas ,inii kami lakukan,agar siswa tidak jenuh .Kebetulan sekolah menyediakan
egrang yang terbuat dari bambuSiswa secara berkelompok mencari soal matematika
yang saya gantungkan di ranting dan
dahan pohonSatu persatu soal diambil untuk dikerjakan secara berkelompok.,mereka
saling berdiskusi .dan setelah selesai soal di gantungkan lagi di ranting pohon
dan mengambil soal yang lain untuk
di kerjakan lagi .secara berkelompok..Saya
sebagai pengampunya terus mengamati dan memberikan bimbingan dengan berkeliling
ke kelompok – kelompok siwa,Sebagai akhir dari sesi ini kami menevaluasi
bersama dan memberikan penguatan –penguatan.serta memberikan pujian pada
kelompok yang berhasil bagus.Memberikan semangat pada kelompok yang belum
berhasil untuk selanjutnya membeimbingnya.,Ternyata dengan metode bermain
egrang nilai
matematika siswa meningat dan pelajaran metematika SMPN 19 Purworejo di senangi
siswa.”